Badan usaha milik negara atau BUMN sektor telekomunikasi, yaitu PT Telkom Indonesia Tbk, berencana berkolaborasi dengan perusahaan antariksa dan telekomunikasi milik Elon Musk, SpaceX. Kerja sama ini dikabarkan terkait pemanfaatan satelit untuk jasa komunikasi.
Telkom membutuhkan teknologi satelit untuk pemerataan konektivitas digital hingga ke pelosok Indonesia. “Hal itu yang mendasari pembicaraan kerja sama Telkom dengan SpaceX,” kata Pujo kepada Katadata.co.id, Kamis (22/7). SpaceX akan masuk dalam kerja sama ini melalui anak usahanya, Starlink. Perusahaan tersebut bergerak dalam infrastruktur internet. Sebelumnya, Telkom juga pernah menggandeng SpaceX dalam peluncuran satelit Telkom-4 (Merah Putih) pada 2018. Satelit ini diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX dan berhasil mengorbit di angkasa dengan kapasitas 60 transponder.
Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX adalah perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat. Bermarkas di Hawthorne, California, perusahaan berdiri sejak 6 Mei 2002. Elon Musk, miliarder dunia dan pendiri mobil listrik Tesla, menjadi salah satu pemilknya.
Melansir laman spacex.com, kisah sukses perusahaan dimulai dari pengembangan Falcon 1 pada 2008. Roket dengan bahan bakar cair pertama ini berhasil dibuat untuk tujuan komersial. Ide utama Musk dalam mendirikan SpaceX adalah agar manusia dapat pergi ke planet Mars dan mendirikan koloni di sana. Ide ini hanya mungkin terjadi jika Musk dapat menurunkan biaya untuk ke luar angkasa. Itulah mengapa proyek SpaceX fokus pada menciptakan roket yang dapat dipakai berkali-kali, layaknya pesawat terbang. Sedangkan roket luar angkasa saat ini dibuat dengan biaya mahal dan hanya dapat sekali dipakai.
Salah satu proyeknya adalah kendaraan antariksa Dragon. Pesawat ini memiliki kemampuan membawa penumpang hingga tujuh orang ke orbit bumi dan kembali lagi. Dragon adalah satu-satunya kendaraan antariksa komersial yang berhasil mengirim manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. Pesawat tersebut berhasil menyelesaikan misi pertamanya membawa kargo pada 2012. Proyek SpaceX terbaru pada tahun lalu adalah membawa astronot ke orbit dan ISS dalam proyek Crew Dragon Demo-2, SpaceX Demo-2. Selain itu ada juga roket Falcon 9. Roket ini adalah generasi terbaru dari keluarga roket Falcon. Falcon 9 merupakan roket yang bersifat reusable. Konsep dapat dipakai kembali ini adalah terobosan utama yang diperkenalkan oleh SpaceX.
Keberhasilan Falcon-9 dibuktikan pada Mei 2021. Roket ini berhasil meluncurkan 60 satelit internet Starlink menggunakan ke orbit dan merupakan percobaan ke-10 peluncuran dan pendaratan roket menggunakan reusable booster. Produk terhebat SpaceX saat ini adalah Falcon Heavy roket paling besar dan paling kuat di dunia. Dengan kapasitas sampai 64 ton. Kekuatan mesinnya setara dengan 18 pesawat Boeing-747.
Selain memproduksi roket serta pesawat antariksa, SpaceX juga memiliki ambisi untuk menjadi yang pertama dapat sampai ke Mars. Proyek ini akan memakai roket bernama Big Falcon Rocket. Musk lebih suka menyebutnya Big F**ing Rocket (BFR) Tinggi roket tersebut 117 meter dan memiliki kapasitas sampai 100 ton. Selain sebagai wahana ke Mars, roket BFR juga digadang-gadang akan menjadi alat transportasi tercepat di dunia. Pada 2015, SpaceX memperkenalkan proyek ambisius lainnya bernama Starlink. Ini adalah proyek konstelasi satelit. Idenya adalah memberikan akses internet yang sangat cepat dan murah serta dapat menjangkau seluruh dunia dengan mengorbitkan 42 ribu satelit.
Sumber: katadata.co.id
Alek SuhartonoKepala Sekolah
|
Tinggalkan Komentar