Indonesia adalah sebuah negara besar dengan kondisi geografis ber pulau pulau. Kondisi geografis semacam ini terdampak pada kualitas Pendidikan di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesenjangan kualitas Pendidikan antar provinsi kadang sangat besar. Kualitas Pendidikan di pulau Jawa dan Bali misalnya sangat tinggi, sedangkan di wilayah lain berkualitas sedang bahkan rendah.
Kriteria yang dijadikan patokan kualitas Pendidikan adalah hasil UKG para guru dan hasil UN peserta didik di tingkat SMP, SMA dan SMK. Peringkat antar provinsi menunjukkan peringkat masing masing provinsi. Tujuan dari program kemitraan guru dikmen antara lain, untuk mengurangi kesenjangan kemampuan profesional dan pedagogik guru pendidikan menengah di antara guru Mitra dan guru Imbas, serta mengembangkan dan memberdayakan guru yang sudah kompeten untuk membantu guru yang belum kompeten dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pendidik dan memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu, juga untuk menstimulasi kerjasama antara guru Mitra dengan guru Imbas dalam peningkatan mutu layanan pembelajaran, dan membangun jejaring antara guru Mitra dan guru Imbas. Pada tahun 2019, ada perubahan istilah dari guru Mitra menjadi Guru Inti, dan Guru Imbas menjadi Guru Mitra.
Guru Mitra adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika yang diambilkan dari provinsi dengan kualitas Pendidikan tinggi dan bertugas di provinsi dengan kualitas Pendidikan rendah. SMA Negeri 1 Pati dengan segala kelebihan praktik baik yang sudah berurat berakar dengan segala prestasi akademik dan non akademik baik prestasi oleh peserta didik, guru maupun kepala sekolahnya, mendapat kepercayaan dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan untuk perpartisipasi aktif dalam program Kemitraan Guru Dikmen ini. Selain program Guru Mitra ada juga program Kepala Sekolah Mitra untuk level kepala Sekolah.
Pada tahun 2016, sebagai kepala sekolah, Drs. Sumaryo, M.Pd. berkesempatan menjadi Kepala Sekolah Mitra yang bertugas di SMA Negeri Babo, Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Pada tahun 2017 bapak Agung Jumari, S.Pd.,M.Pd. ditugaskan oleh Kemedikbud menjadi guru Mitra di Kabupaten Seram Barat, provinsi Maluku. Pada tahun 2018 Dra. Retna Widowati, M.Pd. juga berkesempatan menjadi Guru Mitra yang ditugaskan di Kabupaten Merauke, provinsi Papua dan pada tahun 2019 mendapat tugas kembali untuk menjadi Guru Inti yang bertugas di Kabupaten Bireuen, provinsi Aceh. Program Kemitraan mempunyai banyak dampak positif karena pada kegiatan ini baik guru Mitra maupun pejabat dari Kemendikbud hadir langsung ke wilayah guru Imbas untuk memotret segala hal tentang Pendidikan di wilayah tersebut, juga diadakan workshop tentang Kemitraan yang brfokus pada penularan praktik baik yang dibawa guru mitra untuk dibagikan kepada guru Imbas dan komunitas guru semapel di wilayah tersebut. Tindak lanjut dari program ini adalah pengimbasan praktik baik dari guru Imbas kepada komunitas guru semapel dengan terus dipantau oleh guru Mitra sampai empat bulan ke depan.
Dibaca 693x
Tinggalkan Komentar